Thursday, January 8, 2015

GREEN CITY


GREEN CITY


 GREEN CITY  atau “Kota Hijau” pada prinsipnya adalah sebuah konsep kota yang ramah lingkungan atau dengan kata lain, kota yang berdasarkan pada perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan (lingkungan, sosial, dan ekonomi). Konsep kota yang ramah lingkungan merupakan pengefektifan dan pengefisiensian sumber daya alam dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin adanya kesehatan lingkungan, dan mampu mensinergikan lingkungan alami dan buatan.


Kota-kota ramah lingkungan (eco-cities/green city) baik yang sudah dibangun maupun yang masih dalam tahap perencanaan  memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu: kota-kota yang ingin mengurangi atau menghapuskan penggunaan bahan bakar fosil, membangun gedung yang ramah lingkungan serta memromosikan “ruang hijau” dan udara bersih.

Tujuan dari kota-kota hijau ini juga ingin menciptakan sistem transportasi publik yang hemat energi dan mudah diakses, menciptakan lingkungan kota yang ramah bagi pejalan kaki serta membangun prasarana yang terstruktur yang memadukan fungsi tempat tinggal, tempat kerja dan tempat belanja.Semua kualitas ini dikenal sebagai konsep pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (sustainable urbanism).


Dalam skala kota, tentunya konsep tersebut haruslah diwujudkan secara lebih luas lagi. Keberadaan suatu kota sangat tergantung pada infrastrukturnya. Masih menurut Nirwono Joga, pola jaringan RTH dengan berbagai jenis dan fungsinya merupakan rangkaian hubungan dan kesatuan terpadu yang membentuk infrastruktur hijau (green infrastructure) atau infrastruktur ekologis (ecological infrastructure). Infrastruktur hijau dengan berbagai jenis dan fungsinya berperan dalam menciptakan keseimbangan ekosistem kota dan alat pengendali pembangunan fisik kota.


Konsep Green City merupakan frase yang sering digunakan dalam mengangkat  isu ekologis ke dalam konsep perencanaan kota yang berkelanjutan dan perwujudan green city merupakan tantangan ke depan dalam pembangunan perekonomian yang berkelanjutan. Beberapa aspek krusial yang harus dipertimbangkan dalam menyusun kebijakan dan strategi pembangunan perkotaan, antara lain : harus dapat menyelesaikan permasalahan urbanisasi dan kemiskinan di kawasan pedesaan, kewajiban kota untuk menyediakan ruang hijau (RTH) minimal 30% dari luas wilayahnya, pengutamaan aspek perubahan iklim dalam kebijakan pembangunan, serta mengutamakan mitigasi dan risiko bencana


Menurut Prof. Joerg Rekittke dari National University Singapore dalam paparannya menjelaskan menjelaskan tentang konsep green city yang cukup menarik dan “out the box” dalam perencanaan landscape, yakni mengenai konsep “Urban Jungle”. Konsep ini, merupakan perencanaan ruang terbuka hijau kota dengan tipologi hutan tropis yang memiliki multiple layer vegetation.

Ruang terbuka hijau dalam konsep green city mencakup empat hal :

  1. Taman berskala bertetanggaan (neighbourhood park)
  2. Taman lingkungan (community park)
  3. Taman kota (city park)
  4. Taman umum (public park)

Taman-taman ini merupakan tempat interaksi antarwarga lingkungan. Untuk itu perlu membuka akses terhadap taman-taman tersebut, mengingat taman-taman kota yang ada skarang sulit diakses, karena lalu lintas disekitar taman yang padat dan kebanyakan merupakan taman pasif.





Salah satu contoh kota kota ramah lingkungan yang terbaik didunia:

  •  Kopenhagen, Denmark

Sebagai pemimpin dalam hal teknologi ramah lingkungan, Kopenhagen mendapat peringkat pertama di Eropa berdasarkan Siemen Greenest City Index. Maka pada tahun 2009, Denmark menjadi tuan rumah bagi UN’S 2009 Climate Change Conference. Lebih dari sepertiga penduduknya memilih menggunakan sepeda ke kantor dibanding mengendarai mobil dan pemerintah menawarkan pengurangan pajak bagi warga yang berpindah ke mobil elektrik


  •   Reykjavik, Islandia

Reykjavik merupakan kota yang hanya mempunyai populasi 115.000 orang dan merupakan ibukota dari Islandia. Reykjavik telah memanfaatkan energy dan menghasilkan listrik sepenuhnya dari tenaga air dan panas bumi. Kota ini juga menggunakan energy terbarukan untuk listrik bus berbahan bakar hydrogen dalam transportasi sehingga bebas dari emisi kendaraan. Dan kota Reykjavik berencana akan terbebas dari penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil dan menggantinya dengan sumber energy yang dapat diperbarui.
Islandia hingga saat ini masih menggunakan bensin namun banyak penduduknya telah beralih pada hidrogen serta mobil elektrik dan metan. Islandia akhirnya menyediakan pompa bensin khusus untuk mengisi ulang sumber energi ramah lingkungan tersebut. Reykjavik juga memiliki sistem pemanasan geotermal terbesar di dunia. Seluruh rumah di kota tersebut menggunakan air panas geotermal sebagai pemanas.


  •   Amsterdam, Belanda

Kota Amsterdam memiliki misi untuk menjadi salah satu kota yang paling mampu menghasilkan sumber daya berkelanjutan pada tahun 2020 dan jika dilihat dari kondisinya tampaknya pemerintah Amsterdam serius dalam menjalankan misi tersebut. Amsterdam adalah kota kelima dalam Global Power City of Europe sebagai kota ramah sepeda di Eropa dan kota ketiga paling inovativ serta Kota Terhijau kelima di Eropa dan tahun 2015 nanti Amasterdam membuat kebijakan bahwa seluruh bangunan harus ramah lingkungan.


  •   New York City, New York

Kota New York telah bekerja keras dalam mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan. Kota tersebut memiliki 50 kendaraan elektrik untuk kendaraan kota, mengurangi kecanduan makanan berlemak dan yang terbaru adalah melarang penggunaan foam dan plastik dalam bungkus makanan serta menggandakan kemampuan daur ulang kota mencapai 30% pada tahun 2017 dan memperkenalkan pembuatan kompos kota.


  •   Vancouver, Kanada

Merupakan kota Kanada yang paling hijau dan kota kedua di Amerika Utara dengan udara terbaik dan CO2 terendah di Amerika Utara


  •   Stockholm, Swedia

Mengalahkan 34 kota Eropa lainnya dan memenangkan European Commission Award yang pertama pada tahun 2010. Stockholm memiliki banyak inovasi ramah lingkungan dan berencana mengurangi ketergantungan mereka pada penggunaan bahan bakar fosil pada tahun 2050. Beberapa ide antara lain mengkonversi sampah menjadi biogas untuk sistem transportasi umum dan penjernihan air hujan. Swedia secara umum adalah pemimpin dunia dalam mengatur sampah rumah tangga (99% didaur ulang atau digunakan sebagai penghasil energi).


  •   London, Inggris

Setelah tahun lalu London mengganti seluruh transportasi umum dengan bus hybrid, London berhasil mengurangi emisi hingga setengahnya. Program RE:LEAF akan meningkatkan jumlah wilayah hijau hingga 5% pada tahun 2025 (telah ditanam sekitar 10.000 pohon dan didistribusikan 11.000 kepada lebih dari 50 komunitas di sekitar London). Rencananya kota tersebut akan mendorong pengurangan Co2 hingga 60% pada tahun 2025 nanti.


  •   San Francisco, California

San Fransisco telah melarang penggunaan kantong plastik dan bungkus plastik sejak tahun 2007. Kota ini membangun instalasi turbin udara yang tingginya melebihi Empire State Building dan akan selesai pada tahun 2014. San Fransisco merupakan kota terhijau di Amerika Utara, 77% sampah kota didaur ulang dan sebagaian besar restoran menggunakan bahan lokal dan organik.


  •   Curitiba, Brasil

70% persen sampah Curitiba didaur ulang oleh warga. Kota tersebut telah menanam 1.5 juta pohon di sekitar jalan tol dan jalan besar ,serta memiliki inisiatif bahwa bagi penduduk dengan pendapatan rendah dapat tinggal di wilayah pinggiran kota. Program ‘Green Exchange Employment Programme’ memberikan imbalan bagi warganya untuk membersihkan kota mereka dengan menukarkan kantong sampah dengan tiket bus dan makanan. Anak – anak dapat menggunakan sampah yang telah digunakan dengan cokelat, mainan, tiket, peralatan sekolah dan tiket sebuah acara.


  •   Malmö, Swedia

Malmö mempromosikan perjalanan menggunakan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan sesering mungkin dan menyediakan wilayah bersepeda. 40% warga yang merupakan commuter dan 30% dari seluruh perjalanan di kota dilakukan dengan sepeda. Mereka memiliki PV dan sistem pemanas dengan menggunakan tenaga matahari yang diinstalasikan pada bangunan resmi di seluruh penjuru kota seperti musium, rumah sakit dan sekolah.

No comments:

Post a Comment